Dengan Pembelajaran Berbasis TEFA Program Keahlian Agroteknologi Pengolahan Hasil Pertanian SMKN 1 Pusakanagara Siap Melahirkan Food Technopreneurship Muda Yang Handal
Menurut David MC Celland negara akan mempunyai perekonomian yang kuat jika pertumbuhan
pengusaha baru dalam jumlah yang besar.
Di negara maju pertumbuhan pengusaha mencapai 2 %, sedangkan di Indonesia pertumbuhan
pengusaha baru mencapai 0,2 %. Ini artinya bahwa Indonesia masih sangat minim dan langka pengusaha
(wirausaha).kondisi demikian mendorong kita untuk melakukan suatu perubahan besar-besaran dalam
pengolahan pertanian dan perikanan yang lebih di tekankan pada basic kerakyatan dan local komunity
sehingga di harapkan adanya kemandirian masyarakat lokal dalam pembangunan pertanian dan
perikanan dengan memanfaatkan segala potensi yang di miliki daerah yang pada akhirnya akan
bermunculan Enterpeneurship yang dapat menopang perekonomian yang kuat baik ditingkat pedesaan,
perkotaan bahkan tingkat negara.
SMKN 1 Pusakanagara dengan Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian yang
berorientasi kerakyatan menyadari betul tantangan dan peluang tersebut dengan melalui metode
pembelajaran Teaching Factory dan asset siswa sebagai sumber daya manusia yang handal diharapkan
SMKN 1 Pusakanagara menjadi pusat produksi dan pemasaran berbagai produk olahan pangan yang
berbasis hasil pertanian dan perikanan modern seperti Otak-Otak, Bandeng Cabut Duri, Abon Ikan
Kerupuk Duri Ikan, Kerupuk Amplang, Roti Manis, Minuman Sari Buah Mangga, dan Nanas dengan
memberdayakan potensi local sebagai bentuk social responbility terhadap masyarakat sekitar (local
komunity). Sehingga dapat melahirkan peserta didik yang mempunyai soft skill dan hard skiil, berjiwa
sosialis, berjiwa technopreneurship menuju Indonesia produktif dan berkedaulatan pangan